Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit - Di dalam ilmu kimia, kita akan mengenal dua kelompok larutan. Ada larutan elektrolit, dan ada pula larutan non elektrolit. Mendengar kedua kelompok larutan tersebut, mungkin Anda akan bertanya mengenai perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit. Pertanyaan tersebut sangat wajar terlontar sebab nama elektrolit masih kurang familiar di telinga masyarakat, terutama yang belum memperoleh dasar ilmu kimia. Sebenarnya perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit sangat mudah untuk diketahui, meskipun Anda bukanlah seorang kimiawan. Untuk mencari perbedaan dari kedua larutan tersebut, sebenarnya Anda hanya perlu tahu sifat dari keduanya.
Perbedaan Larutan Koloid dan Suspensi Berdasarkan Ukuran Partikel |
Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifatnya yaitu sifat yang mampu untuk menghantarkan arus listrik. Jika ada pertanyaan, bagaimanakah cara menentukan suatu larutan tergolong elektrolit atau nonelektrolit yang paling mudah dan sederhana? Jawabannya dengan cara menjadikan larutan tersebut sebagai medium untuk mengantarkan arus listrik. Suatu larutan dikatakan sebagai larutan elektrolit jika larutan tersebut mampu mengantarkan arus listrik, sementara suatu larutan dikatakan nonelektrolit jika larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. Selain berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik, perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit juga bisa dilihat dari hal lainnya.
Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit selanjutnya didasarkan pada proses ionisasi yang terjadi di dalam larutan. Larutan elektrolit mengalami proses ionisasi, sedangkan larutan non elektrolit tidak mengalami proses ionisasi. Yang dimaksud dengan proses ionisasi adalah proses pemecahan suatu senyawa menjadi bentuk ionnya. Berdasarkan kemampuan memecah ion inilah kemudian dikenal macam macam larutan elektrolit, ada elektrolit kuat dan ada elektrolit lemah.
Berikut adalah contoh perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan reaksi ionisasi yang terjadi.
1. Contoh larutan elektrolit:
- NaCl reaksi ionisasinya menjadi Na+ + Cl-
- H2SO4 reaksi ionisasinya menjadi 2H+ + SO42-
2. Contoh larutan non elektrolit
- C6H12O6 reaksi ionisasinya tidak ada sehingga senyawanya tetap C6H12O6
- C12H22O11 reaksi ionisasinya tidak ada sehingga senyawanya tetap C12H22O11
Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan proses ionisasinya tampak bahwa pada larutan elektrolit ionnya akan terpecah dan bisa bergerak bebas, inilah yang menyebabkan pada larutan elektrolit bisa menghantarkan arus listrik. Sedangkan pada larutan non elektrolit, ionnya tidak bisa terpecah sehingga larutan tidak bisa menghantarkan arus listrik.
Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit selanjutnya bisa dilihat ketika dilakukan uji coba sederhana alat uji elektrolit. Pada larutan elektrolit, ketika alat uji Dimasukkan ke dalam larutan maka akan muncul gelembung gas dari batang alat uji yang tercelup dalam larutan serta lampu indikator akan menyala. Sedangkan pada larutan non elektrolit, pada batang yang tercelup ke dalam larutan tidak akan mengeluarkan gelembung, dan lampu indikator juga tidak bisa menyala. Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit dengan alat uji ini hasilnya paling akurat.
Penggunaan alat uji elektrolit ini selain akurat untuk mengetahui perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit, juga dapat digunakan untuk mengetahui suatu larutan termasuk elektrolit kuat atau elektrolit lemah. Larutan dikelompokkan dalam elektrolit kuat jika lampu indikator bisa menyala dengan terang, dan gelembung gas yang muncul sangat banyak. Sedangkan pada larutan elektrolit lemah gelembung yang dihasilkan hanya sedikit, dan nyala lampu indikatornya redup.
Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit selanjutnya bisa dilihat berdasarkan wujud larutannya. Larutan elektrolit wujudnya berupa larutan asam atau basa, sedangkan pada larutan non elektrolit wujudnya berupa larutan gula, urea, atau larutan alkohol. Larutan yang bersifat asam dan basa kuat akan menjadi elektrolit kuat, sedangkan larutan yang bersifat asam dan basa lemah akan menjadi larutan elektrolit lemah. Contoh larutan yang termasuk larutan elektrolit adalah NaCl, NaOH, HCl, NH4OH, H2CO3, dan CH3COOH.
Berdasarkan penjelasan tersebut jika Anda diberi soal jelaskan perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit beserta contohnya, Anda seharusnya bisa menjelaskan dengan baik. Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit, semoga pembahasan ini mampu menambah pengetahuan terkait jenis-jenis larutan kimia yang mampu menghantarkan listrik.