Perbedaan Prosa dan Puisi dalam Karya Sastra

Perbedaan Prosa dan Puisi dalam Karya Sastra - Di dalam dunia sastra, seringkali kita mendengar istilah prosa dan puisi. Keduanya tidaklah sama, prosa dan puisi memiliki definisi yang berbeda dan karakteristik masing-masing. Mari bersama-sama kita pelajari perbedaan prosa dan puisi. Prosa merupakan karya sastra yang tidak terikat dengan irama, rima, dan perasaan. Prosa lebih kepada pengucapan yang didasarkan dengan pikiran, sedangkan puisi didasarkan pada pengucapan dan perasaan. Berbeda dengan prosa, bahwa pengertian puisi merupakan sastra yang terikat dengan rima, irama, matra, dan tersusun atas larik maupun bait.
Perbedaan Prosa dan Puisi dalam Karya Sastra Perbedaan Prosa dan Puisi dalam Karya Sastra

Baca juga: Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel serta Kelebihan dan Kekurangannya

Karakteristik serta Perbedaan Prosa dan Puisi

Dalam memahami perbedaan prosa dan puisi, akan lebih baik jika mengetahui karakteristik dari prosa maupun puisi. Prosa sebagai bentuk cerita mempunyai beberapa masa sehingga selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan tersebut diantaranya yaitu:

• Prosa Lama

Sesuai dengan namanya, prosa lama mengisahkan tentang suatu peristiwa pada jamannya, dan prosa lama berbentuk istana sentris. Artinya berpusat pada kehidupan sekitar istana. Hal ini sesuai dengan perkembangan di Indonesia karena dahulu bermula dari adanya kerajaan-kerajaan di nusantara. Kemudian karakteristik dari prosa lama sebagai salah satu penanda perbedaan prosa dan puisi adalah digunakan bahasa yang kedaerahan, sangat menghibur masyarakat. Namun, pengarangnya tidak diketahui.

• Prosa Tahun 45’an

Prosa yang ada di Indonesia pada tahun 45’an bercerita seputar perjuangan, dikarenakan pada tahun tersebut sedang gencarnya peristiwa sekitar proklamasi dan pembentukan alat kelengkapan negara. Banyak terdapat peristiwa-peristiwa penting pada sekitar tahun 1945 yang sangat mempengaruhi prosa. Perbedaan prosa dan puisi adalah pada prosa bebas bercerita tanpa ikatan bait dan irama, sedangkan puisi isinya berbait dan berirama sehingga lebih singkat. Prosa pada masa 45’an juga sudah menggunakan struktur bahasa Indonesia dan bersifat nasionalis.

• Prosa Masa Orde Baru

Perbedaan prosa dan puisi terletak pada struktur kalimat dan aturannya, jadi ketika prosa lebih bebas mengekspresikan maksud dan tujuan tanpa harus ada pemikiran yang mendetil, terkadang dalam memahami puisi membutuhkan pemikiran yang ekstra agar memahami maksud dari puisi tersebut. Pada masa orde baru, cerita prosa sudah lebih bebas, kalimatnya sudah baku dan lebih efektif, dan bahasa lebih mudah dipahami sebagai perbedaan prosa dan puisi yang cukup kentara. Kemudian prosa pada masa ini juga sudah banyak diketahui siapa pengarangnya, berbeda dengan zaman-zaman sebelum ini yang masih banyak anonim.

Nah, setelah memahami karakteristik dari prosa, kemudian adalah memahami karakteristik dari puisi agar lebih mudah dalam memahami perbedaan prosa dan puisi. Pada dasarnya, sampai saat ini kedua karya sastra tersebut selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu dengan generasi pengarang yang terus berkembang.

• Puisi Lama

Meskipun memiliki perbedaan prosa dan puisi, tetapi pada puisi lama, ama seperti pada prosa lama, bahwa puisi lama juga tidak diketahui pengarangnya atau anonim. Dari masa ini sudah dapat diketahui bahwa puisi sifatnya adalah terikat oleh baris, bait, rima, dan irama. Bahkan puisi juga dipengaruhi oleh suku kata. Biasanya puisi lama akrab dengan rakyat dan penyampaiannya berdasarkan dari mulut ke mulut.

• Puisi Baru

Pada puisi baru terdapat sajak atau rima, biasanya sudah mengandung konotasi. Tipografi sudah menjadi unsur dalam puisi baru, dan pengarangnya sudah berani muncul. Dalam artian, kebanyakan puisi sudah tidak anonim lagi. Perbedaan prosa dan puisi biasanya adalah karena puisi merupakan curahan hati dari seseorang, baik perasaan suka maupun duka. Biasanya orang yang membaca puisi tersebut seolah dapat masuk ke dalam perasaan pengarangnya.

Perbedaan prosa dan puisi menurut isinya bahwa ketika prosa bisa menyampaikan pesan secara langsung, puisi secara tidak langsung menyampaikan sesuatu. Hal ini karena puisi biasanya dipenuhi dengan majas-majas dan konotasi yang tidak langsung dapat dicerna maknanya. Tentu ini menjadi perbedaan prosa dan puisi. Oleh sebab itu, memerlukan pemahaman yang mendalam dan berulang-ulang dalam membaca puisi dengan ciri seperti itu. Perbedaan prosa dan puisi juga bisa langsung dilihat ketika dihadapkan pada satu prosa dan satu puisi, yang mana itu prosa dan mana itu puisi.

Nah, berdasarkan uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan prosa dan puisi dapat diketahui dari cara menyampaikannya dan aturan-aturan yang mengikat, bahwa prosa lebih bebas dan tidak terikat. Berbeda dengan prosa, bahwa puisi memiliki ikatan dengan bait dan baris, juga irama, rima, dan sajak. Prosa dapat disampaikan dengan cara diuraikan secara naratif.
LihatTutupKomentar