Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2019 Paling Ringkas

Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2019 Paling Ringkas - Menganut sistem pendidikan yang dinamis, perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia merupakan hal yang wajar. Selama perubahan tersebut semata-mata untuk memperbaiki kualitas sistem pendidikan di Indonesia, bukan karena ditunggangi kepentingan apapun, maka kebijakan tersebut pada dasarnya baik. Tidak ada yang tetap kecuali perubahan itu sendiri, kata pera penganut dialektika budaya. Namun, bagi beberapa kalangan yang kesulitan untuk mengakses informasi, tentu saja perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 menjadi sulit untuk dimengerti. 


 Menganut sistem pendidikan yang dinamis Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2019 Paling Ringkas

Baca juga: Perbedaan LCD dan LED Pada TV

Kurikulum 2019 adalah kurikulum revisi dari KTSP yang sudah secara resmi dipakai sebagai panduan sistem pendidikan resmi di seluruh Indonesia sejak tanggal 15 Juli 2019. Perubahan tersebut tidak bisa dihindarkan melahirkan perbedaan-perbedaan.

Berikut Adalah Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2019 Yang Saat Ini Digunakan

1. Perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 yang pertama bisa dilihat dari Standar Kompetisi Lulusan (SKL) yang dipakai. SKL kurikulum 2019 harus disetujui oleh Permendiknas yang berbeda dengan masa kurikulum KTSP. Kini untuk menentukan kelulusan harus disetujui oleh Permendikbud No 54 tahun 2019, sementara dulu KTSP memakai standar keputusan Permendikbud no 22 tahun 2006 dan Permendiknas nomor 23 tahun 2006. 

2. Dari segi kompetensi murid, sejak tahun 2019, standar aplikasi seimbang antara soft skill dan hard skill menjadi aspek kompetensi lulusan. Perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 adalah pada masa KTSP dahulu, kelulusan kompetensi siswa hanya ditekankan pada aspek pengetahuan (soft skill) semata. 

3. Baik antara kurikulum 2019 dan KTSP masih memakai metode tematik terpadu, namun periodenya diperpanjang untuk kurikulum yang baru, inilah perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 yang lain. Kurikulum 2019 memakai sistem tematik terpadu (dimana anak bisa bermain sambil belajar) sebagai kurikulum ajar SD kelas 1 sampai kelas 4, sementara dalam KTSP tematik terpadu berakhir pada jenjang kelas 3 SD.

4. Satu hal yang dirasa perlu direvisi dari KTSP adalah terlalu banyaknya jumlah mata pelajaran. Untuk itulah jumlah jam pelajaran dan mata pelajaran wajib juga menjadi faktor perbedaan KTSP dan kurikulum 2019. Jumlah jam pelajaran diperbanyak sementara jenis mata pelajaran dirampingkan, jadi murid akan bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang mata pelajaran yang dia pelajari. Selain itu, dengan perampingan mata pelajaran, jam belajar berlebih juga bisa bermanfaat untuk menambah praktek belajar bagi murid. Tentu saja hal ini sesuai dengan prinsip kurikulum 2019 yang ingin menyeimbangkan antara soft skill dan hard skill siswa didik.

5. Eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi adalah standar proses belajar yang dipakai dalam KTSP. Nah, perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 selanjutnya berhubungan dengan standar proses belajar ini. Dahulu pemakaian standar scientific approach (metode penelitian ilmiah) baru dikenalkan di bangku perguruan tinggi.
Perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 kini untuk meningkatkan semangat penelitian bagi siswa sejak dini, tahap-tahap dalam metode ilmiah sudah dikenalkan secara perlahan dari bangku sekolah dasar, SMP, sampai dengan SMA. Karena itu diharapkan ketika lulus, siswa didik kurikulum 2019 tidak akan lagi asing dengan penelitian praktek, yang membantu mereka berkembang lebih cepat. 

6. Perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 selanjutnya ada pada penempatan posisi ilmu TIK (Teknik Informasi Komputer). Dahulu TIK menjadi salah satu mata pelajaran, yang dinilai secara baku dan diujikan secara formal. Namun tampaknya hal ini membatasi kemampuan praktis dari peserta didik. Oleh karena itu, sejak kurikulum 2019 diterapkan, TIK menjadi media pembelajaran bukan mata pelajaran. Dengan ini diharapkan peserta didik akan lebih akrab dengan pengaplikasian TIK dalam kehidupan sehari-hari. 

7. Yang terakhir, perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 ada pada standar penilaian yang digunakan. Dahulu KTSP membuat standar nilai berdasarkan aspek pengetahuan murid saja. Secara filosofis, hanya aspek epistemologis yang dipakai sebagai standar nilai dalam dunia pendidikan. Namun hal ini mendapat revisi dalam kurikulum 2019. Standar penilaian yang kini dipakai adalah penilaian otentik. Maksudnya pengajar diharapkan memberi penilaian pada peserta didiknya secara menyeluruh, dari kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan siswa.

Tujuh faktor dalam perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 diatas paling tidak bisa menjadi pijakan bagi pendidik untuk mengaplikasikannya dengan lebih mudah. Perubahan memang membutuhkan usaha keras, namun seperti yang dibilang oleh para bijak, menolak perubahan justru akan merugikan diri kita sendiri.

Apalagi berkait dengan dunia pendidikan, saat kita sebagai pendidik tidak mau berubah, efeknya bukan sekedar pada diri sendiri, namun juga menentukan arah masa depan peserta didik kita. Secara umum perbedaan KTSP dan kurikulum 2019 menandakan jika sistem pendidikan diharap bisa lebih seimbang antara kemampuan praktek dan pengetahuan siswa.
LihatTutupKomentar