Menggunakan Peralatan, dan Perlengkapan serta Teknik Mengikir.

Peralatan utama dalam kegiatan mengikir adalah kikir. Kikir terbuat dari baja perkakas berkarbon tinggi. Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja. Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya. Adapun wujud kikir itu dibuat bermacam-macam disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhannya. Berikut ini wujud kikir beserta fungsinya :
  • Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah ujungnya menirus kikir. Fungsinya utk meratakan & menciptakan bagian sejajar & tegak lurus.
  • Kikir blok lebar kikir semua sama, lebar kikir sektor ujungnya menyusut. Fungsinya menciptakan rata, sejajar & menyiku antara sektor satu dgn sektor yang lain.
  • Kikir sisi empat (square) , fungsinya menciptakan rata & menyiku antara bagian satu dgn sektor yang lain.
  • Kikir segitiga (Treangle) wujudnya sisi tiga, segitiga kikir terhadap bidang ujungnya
  • mengecil. Fungsinya buat meratakan & menghaluskan sektor berbentuk segi 60 atau lebih agung.
  • Kikir pisau (knife) wujudnya serupa pisau,fungsinya guna meratakan & menghaluskan bagian berbentuk sisi 60 atau lebih kecil
  • Kikir setengah bulat (half round), fungsinya guna menghaluskan, meratakan & menciptakan sektor cekung.
  • Kikir silang (crossing) fungsinya utk menghaluskan bagian cekung, & menciptakan sektor cekung.
  • Kikir bulat (round) wujud bulatnya kepada ujungnya semakin mengecil. Fungsinya utk menghaluskan & menambah diameter bagian bulat. 
Menurut kasarnya gigi, kikir dibagi atas :
  • Gigi kasar (bastard) difungsikan utk pembuatan awal.
  • Gigi sedang (secon cuts) digunakan untuk finishing atau menghaluskan bagian benda kerja.
  • Gigi halus (smooth cuts) dimanfaatkan utk finishing atau menghaluskan sektor benda kerja.
Bentuk kikir dapat dilihat seperti gambar berikut.
Untuk memasang dan melepas gagang atau pegangan kikir harus dengan cara yang benar dan aman. Pertama-tama ukur panjang dan penampang tangkai kikir yang akan diberi gagang. Kemudian siapkan gagang kikir dengan memberi lubang awal dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran tangkai kikir. Perhatikan gambar berikut!
Masukkan tangkai kikir pada lubang tersebut dan beri pukulan ringan, dan terakhir pukulkan gagang kikir pada landasan yang keras.Memasang gagang kikir harus kuat dan lurus terhadap tangkai/puting kikir. Untuk melepas gagang kikir gunakan ragum dengan cara membuka ragum secukupnya asal bilah kikir dapat masuk.
Menggunakan kikir haruslah sesuai dengan bentuknya seperti yang dicontohkan dalam gambar berikut ini.
Kikir Datar=
Kikir Bujur sangkar=
Kikir Segitiga=
Kikir Bulat=
Kikir Setengah bulat=

Gigi Kikir:
Gigi kikir dibentuk melalui pemahatan pada bilah kikir.Untuk pengikiran kelompok logam ferro umumnya menggunakan kikir dengan pahatan/guratan ganda. Pahatan yang pertama adalah pahatan dalam, bersudut 70o terhadap garis tengah kikir dan yang kedua adalah pahatan dangkal, menyilang terhadap pahatan pertama dan bersudut 45o terhadap garis tengah kikir.

Posisi kaki:
Selama kegiatan mengikir pengikir harus selalu berdiri disebelah kiri ragum dengan posisi kaki sedemikian rupa dan tetap pada tempatnya, jarak antara kaki kanan dan kiri menyesuaikan dengan panjang kikir yang sedang digunakan. Jika dilihat dari atas, maka posisi telapak kaki kiri terhadap poros ragum sebesar ± 30o dan kaki kanan sebesar ± 75o. Perhatikan gambar berikut!
Setelah posisi kaki benar, bagaimana gerakan dalam mengikir. Gerakan mengikir yang benar adalah gerakan kedua tangan yang diikuti oleh ayunan badan supaya gerakan kedepan mendapatkan tekanan yang memadai. Gerakan harus maksimal sepanjang kikir dan jumlah gerakan kedepan (pemotongan) kurang lebih 40 – 50 gerakan per menit.

Gerakan Mengikir
Pemegangan Kikir
Secara normal tangan kanan memegang gagang kikir dengan mantap dan memberikan tekanan pada ujung gagang kikir dengan bagian tengah telapak tangan.Ibu jari terletak di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang. Sedangkan tangan kiri diletakkan pada ujung kikir dengan cara meletakkan telapak tangan dan ibu jari diatas ujung kikir, sedangkan jari-jari yang lain merapat dilipat kebawah tanpa memegang ujung kikir.
Pemegangan Kikir
Arah pengikiran
Pengikiran dapat dilakukan dalam berbagai arah, yaitu pengikiran menyilang, memanjang, dan melintang.Pengikiran menyilang yaitu dilakukan dalam dua arah pengikiran, arah pertama posisi kikir 45o terhadap benda kerja dan arah kedua posisi kikir 90o terhadap arah kikir yang pertama.Pengikiran memanjang jika arah pengikiran sejajar dengan panjang benda kerja.Pengikiran melintang jika arah pengikiran melintang terhadap panjang benda kerja.

Pemeriksaan Kerataan, Kesikuan, dan Kesejajaran
Memeriksa kerataan permukaan benda kerja dapat menggunakan mistar baja atau mal kerataan (straight gauge) dengan cara merapatkan sisi mistar/mal pada permukaan benda kerja dari berbagai arah (digonal, membujur, dan melintang). Indikator kerataan yaitu jika diantara mistar/mal dan permukaan benda kerja tidak ada celah cahaya yang tampak.

Memeriksa kesikuan antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling berpotongan 90o dapat menggunakan siku-siku yaitu dengan cara merapatkan siku-siku pada dua bidang permukaan yang diperiksa. Indikator kisikuan jika sepanjang sisi siku-siku rapat pada permukaan benda kerja dan tanpa celah cahaya.


Memeriksa kesejajaran dua permukaan bidang benda kerja yang saling berseberangan dapat menggunakan jangka sorong atau jangka bengkok, yaitu dengan cara merapatkan kedua rahang jangka sorong pada permukaan yang diperiksa. Indikator kesejajarannya jika kedua rahang jangka sorong rapat pada permukaan benda kerja tanpa celah cahaya.

Rangkuman
  1. Peralatan utama dalam kegiatan mengikir adalah kikir.Untuk memasang dan melepas gagang atau pegangan pada tangkai kikir harus dengan cara yang benar dan aman.
  2. Menggunakan kikir harus sesuai dengan bentuknya. Bentuk kikir bermacam-macam yaitu kikir datar, bujur sangkar, segitiga, bulat, dan setengah bulat.
  3. Gigi kikir dibentuk melalui pemahatan, pahatan yang dalam bersudut 70terhadap garis tengah kikir dan pahatan dangkal menyilang terhadap pahatan pertama dan bersudut 45o terhadap garis tengah kikir.
  4. Selama mengikir harus selalu berdiri, posisi kaki kiri dan kanan diatur sedemikian rupa menyesuaikan dengan panjang kikir yang digunakan.
  5. Gerakan mengikir adalah gerakan kedua tangan diikuti oleh ayunan badan supaya gerakan kedepan mendapatkan tekanan yang memadai.
  6. Arah pengikiran dapat dilakukan dengan arah menyilang, memanjang, dan melintang.
  7. Memeriksa kerataan permukaan benda kerja dapat dilaksanakan menggunakan mistar baja/mal kerataan dari arah digonal, membujur, dan melintang.
  8. Memeriksa kesikuan dua bidang dilaksanakan menggunakan siku-siku.
  9. Memeriksa kesejajaran dua bidang dilaksanakan menggunakan jangka sorong atau dapat juga dengan jangka bengkok.
LihatTutupKomentar