3 Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak. Orang Tua dan Guru Wajib Baca!!!

3 Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak | Setiap orang tua pasti mendambakan anak yang cerdas. Secara umum orang menggambarkan kecerdasan sebagai kemapuan berpikir seseorang dalam memecahkan berbagai masalah. Di sekolah, anak cerdas selalu diidentikan dengan nilai-nilai pelajaran yang tinggi. Untuk lebih mengerti tentang apa itu cerdas ada baiknya kita ketahui dulu apa arti dari kata cerdas. 

Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia yang saya kutip dari http://kbbi.web.id/cerdas cerdas berarti sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang cerdas lagi baik budi.

Dari arti kata cerdas menuru KKBI di atas jelas bahwa kecerdasan tidak semata-mata berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memahami materi pelajaran, melainkan sempurna dalam akal budi. Artinya cerdas adalam kemampuan dalam segala hal. Berdasarkan hal demikian, maka kecerdasan dibagi menjadi 3 macam kecerdasan, yaitu :

 Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak 3 Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak. Orang Tua dan Guru Wajib Baca!!!

1. Kecerdasan Intelektual (IQ)

Kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotience yang sering disingkat IQ adalah suatu kemampuan manusia untuk berhitung, berpikir secara logika, kenyataan, dan linear (berpikir lurus). Jenis kecerdasan ini sering digunakan dalam mengerjakan soal perhitungan, di hadapkan oleh pertanyaan logika, dan sejenisnya.

2. Kecerdasan Emosional (EQ)

Berbeda dengan IQ, kecerdasan Emosional atau Emotional Quotience adalah kecerdasan yang berkaitan dengan sikap atau perilaku seseorang ketika berhubungan dengan orang lain. Indikator bahwa seseorang memiliki kecerdasan emosional atau EQ dia akan disenangi oleh banyak orang karena keakraban dan dicintai karena sifatnya. Orang yang memiliki kecerdasan emosional biasanya lebih fleksibel dalam bergaul, lancar dan pintar dalam berkomunikasi, elegan dalam bersikap dan pandai meyakinkan orang lain.

3. Kecerdasan Spiritual (SQ)

Kecerdasarn sprititual atau Spiritual Quotience yang sering disingkat SQ adalah kecerdasan yang berkaitan dengan nilai-nilai ketuhanan. Indikator dari seseorang memiliki kecerdasan spiritual adalah dia memiliki keyakinan yang tinggi terhadap tuhan, taat dalam menjalankan ajaran-ajaran agama yang diyakininya, panai dalam membaca dan memahami teks-teks ajaran agama.

Nah itu adalah 3 jenis kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Lalu apakah yang mempengarhui tingkat kecerdasan seseorang. Orang tua dan guru seharusnya tahu apa yang mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang, dengan demikian maka akan bisa bersikap secara baik terhadap semua anak atau peserta didiknya.

Semua orang dicipatakan dengan karakter yang berbeda-beda. Karakter tersebut juga tercipta karena adanya kecerdasanan diri orang tersebut. Entah itu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual maka akan menentukan karakter seseorang. Selain itu tidak semua orang bisa memiliki 3 jensi kecerdasan secara utuh atau sempurnah. Namun pasti ada yang menonjol pada salah satunya. 

Selain bisa memahami tentang kecerdasan seseorang, juga harus difahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak. Dengan memahami faktor-faktor ini maka orang tua dan guru bisa mengambil sikap yang tepat ketika menghadapi anak yang dinilai kurang cerdas. Misal dalam melakukan bimbingan konseling, guru harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak.

3 Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak

Faktor keturunan

Faktor keturunan (genetic) mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kecerdasan anak, karena kecerdasan itu diturunkan melalui gen-gen dalam kromosom. Misalnya, bila orang tuanya cerdas, biasanya si anak kelak juga cerdas. Atau bila orang tuanya atlet, maka si anak kelak jago olah raga dan lain-lain. Jadi janganlah heran bila mendengar di luar negeri ada bank sperma, yang pendonornya terdiri atas laki-laki jenius dan ahli di bidangnya masing-masing. Tujuannya jelas yaitu agar si pemakai jasa bank sperma itu kelak memiliki anak atau keturunan yang cerdas dan ahli di bidang tertentu.

Faktor gizi atau nutrisi

Otak sebagai pusat kecerdasan manusia membutuhan asupan gizi agar otak bisa tumbu kembang secara sehat dan normal. Faktor gizi atau nutrisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan seseorang. Gizi yang baik sangat berperan dalam pertumbuhan sel-sel otak, terutama pada saat ibu hamil, menyusui dan saat bayi masih kecil. Itulah saat dimana sel-sel otak sedang tumbuh dengan pesatnya. Kekurangan gizi pada saat tersebut bisa berakibat berkurangnya jumlah sel otak dari normal.  Hal ini tentu saja akan mempengaruhi daya kerja otak di kemudian hari.

Nah agar sel-sel otak bisa tumbuh secara normal maka memerlukan asupan nutrisi yang sehat dan tepat. Berikut adalah nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh otak :

1. Lemak omega-3

Salah satu komponen pembentuk sel otak adalah omega 3. Zat ini banyak terdapat pada makanan kaya lemak seperti telur dan ikan berlemak (sarden, salmon, tuna, makarel, dan sebagainya). Lemak omega 3 memiliki pengaruh signifikan bagi kecerdasan anak. Terdapat penelitian yang membuktikan bahwa anak yang mengkonsumsi makanan kaya lemak omega-3 dalam jumlah yang cukup memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik.

Selain diberikan pada anak, lemak omega 3 juga bisa diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. Karena bayi yang ada dalam kandungan atau yang menyusi akan memakan saripata makanan dari ibunya. Jika ibunya mendapatkan asupan gizi baik maka si anak juga demikian. 

Lemak omega 3 juga banyak terdapat pada ASI. Untuk itu sangat dianjurukan kepada para ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak-anaknya agar anak tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.

2. Zat besi

Zat besi membentuk senyawa kimia yang kemampuan anak untuk memusatkan perhatiannya. Karena itu, mineral ini mempengaruhi motivasi si kecil untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang menyita pikiran. Karena itu, kekurangan zat besi bisa berdampak pada kemampuan kognitif anak. Defisiensi zat besi adalah salah satu masalah gizi yang paling umum terjadi.

Untuk menghindarkan anak dari defisiensi zat besi, ibu hamil harus mengkonsumsi diet sehat kaya zat besi, seperti sayuran hijau, daging merah, daging paha ayam atau sapi, kacang-kacangan, dan hati. Anak yang baru disapih (sekitar usia 6 bulan) juga dianjurkan mengkonsumsi banyak makanan yang kaya akan zat besi.

3. Iodin

Penelitian membuktikan bahwa perbedaan poin IQ antara anak-anak yang mengalami defisiensi iodin dengan yang mnegkonsumsi cukup iodin adalah 13.5 poin. Hal ini membuktikan hubungan asupan iodin dengan kemampuan kognitif anak. Makanan kaya iodin antara lain adalah rumput laut, seafood, produk-produk susu, dan garan beriodium.


Faktor lingkungan 

Kita tahu bahwa karakter seseorang itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan, begitu juga halnya dengan kecerdasan. Faktor lingkungan yang aman, nyaman dan penuhi kasih sayang akan membentuk anak lebih kreatif dan cerdas. Lain halnya jika anak tinggal dalam lingkungan yang tidak aman, tidak nyaman dan kurang kasih sayang maka perkembangan kecerdasanya akan sangat rendah. Misal, seorang anak tinggal dalam lingkungan masyarakat yang gemar membaca, keratif dan menyenangkan maka anak tersebut juga akan tumbuh menjadi anak yang gemar membaca, brpikir kreatif dan berkepribadian menyenangkan. 

Kondisi-kondisi lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara baik sangat dibutuhkan agar anak tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Karena kondisi lingkungan akan menjadi rangsangan terhadap perkembangan kecerdasannya. Untuk itu, bagi orang tua sangat penting dalam memilih lingkungan tempat tinggal, menentukan lingkungan anak-anak bermain dan yang paling penting adalah jadikan rumah sendiri sebagai lingkungan terbaik untuk tumbuh kembang anak.
LihatTutupKomentar